BI-FAST Jadi Bukti Modernisasi Digital dari Bank Indonesia

BI-FAST Jadi Bukti Modernisasi Digital dari Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI), bank sentral Indonesia telah meluncurkan infrastruktur pembayaran real-time pertama di Indonesia, BI-FAST, didukung oleh ACI Worldwide, penyedia global solusi pembayaran digital.

BI-FAST merupakan bagian penting dari inisiatif modernisasi digital di Indonesia dan merupakan inti dari Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia, SPI 2025.

SPI 2025 bertujuan untuk mengubah infrastruktur pembayaran di Indonesia, mengintegrasikan sektor ekonomi dan keuangan digital, serta memenuhi tuntutan publik akan sistem pembayaran yang cepat, mudah, aman, terjangkau, dan dapat diandalkan.

Bank Indonesia dan ACI mengimplementasikan BI-FAST dalam waktu kurang dari sembilan bulan, diklaim menjadikannya salah satu implementasi dalam skala nasional tercepat yang tercatat dalam sejarah.

Saat rampung, inisiatif besar ini akan meliputi 135 bank, merchant, serta penyedia layanan pembayaran, sehingga menjadi salah satu inisiatif pembayaran real-time terbesar dunia.

Fase pertama inisiatif nasional ini sudah berjalan dengan melibatkan lebih dari 20 bank di Indonesia, di mana perusahaan yang berpartisipasi dapat mengakses serangkaian layanan utama berupa:

1. Credit transfer real time 24/7 dengan penyelesaian transaksi di level bank dan nasabah.
2. Pengidentifikasi unik (proxy address) untuk menyederhanakan, mengamankan, dan memfasilitasi pembayaran.
3. Pendeteksian upaya-upaya penipuan (fraud) secara terintegrasi 

Teknologi Low Value Real-Time Payments dari ACI diklaim telah mendorong central infrastructure hub di Bank Indonesia menghubungkan lebih dari 100 penyedia skema pembayaran.

ACI juga diklaim menyediakan akses langsung ke infrastruktur inti real-time, menjadikannya pondasi layanan-layanan masa depan seperti Request to Pay (R2P), eMandates, direct debit, dan pembayaran lintas batas (cross-border payments).

Pembayaran digital mendapat perhatian cukup besar di Indonesia dan digunakan secara rutin oleh lebih dari separuh (55 persen) konsumen dalam negeri. Pertumbuhan yang pesat selama setahun terakhir menunjukkan pergeseran yang besar menuju pembayaran digital yang dipicu pandemi di Indonesia.

Pemerintah mengharapkan pengadopsian pembayaran real-time yang lebih besar lagi, serta terus mendorong berbagai ambisi dalam perekonomian digital.

“Mewujudkan infrastruktur sentral berskala nasional dari nol dengan ukuran dan kerumitan semacam ini, sembari mendukung lebih dari 20 bank untuk go live kurang dari sembilan bulan, bukanlah hal yang mudah,” ujar Leslie Choo, Managing Director APAC, ACI Worldwide.

“ACI dan Bank Indonesia bersama-sama telah menciptakan salah satu sistem pembayaran real-time yang paling aman dan yang paling future-proof di dunia, yang akan membantu mengakselerasi perekonomian digital Indonesia dan memperkenalkan sektor keuangan formal kepada jutaan masyarakat yang belum memiliki rekening bank (unbanked),” imbuh Choo.

Indonesia adalah negara terbaru dari beberapa negara Asia Tenggara yang meningkatkan infrastruktur pembayaran nasionalnya untuk mendorong ekonomi digital dan mempercepat pertumbuhan.

Mengingat sistem pembayaran yang lama menghambat kematangan inovasi pasar, negara-negara di kawasan ini meninggalkan teknologi yang konvensional dan memanfaatkan infrastruktur sentral domestik yang kuat sebagai dasar untuk pembayaran digital real-time dan lintas batas.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.