Google Ajak Keluarga Aman Berinternet

Google Ajak Keluarga Aman Berinternet

Google mendorong seluruh masyarakat untuk menciptakan kebiasaan digital sehat dan mempraktikkan keamanan berinternet pada anggota keluarga, guna menjaga mereka dari risiko menjadi korban kejahatan dunia maya.

“Di Google, kami percaya bahwa melindungi privasi Anda dimulai dengan keamanan terdepan. Keamanan produk Google didorong oleh tiga prinsip inti, yaitu: memperlakukan informasi Anda secara bertanggung jawab, melindunginya dengan keamanan kelas dunia, dan yang terpenting adalah, membuat Anda untuk tetap memegang kendali,” ujar Direktur Marketing YouTube & NBU untuk Indonesia, Filipina, dan Asia Tenggara Google Veronica Utami.

Google menyebut bahwa dengan dukungan teknologi berbasis AI, pihaknya telah memblokir sebanyak 100 juta upaya phishing dan 15 miliar pesan spam di Gmail setiap hari. Namun, Google menegaskan bahwa upayanya dalam menjaga keamanan pengguna tidak dapat dilakukannya sendiri.

Pengguna disarankan untuk memilih sandi atau password kuat dan sulit ditebak, khususnya untuk Akun Google. Cara lebih aman untuk mengautentikasi identitas dan membangun perlindungan berlapis ke dalam Akun Google adalah dengan memanfaatkan fitur pendaftaran otomatis pada verifikasi 2 langkah.

Selain itu, pengguna juga disarankan untuk meningkatkan fitur Password Manager yang terpasang langsung di Chrome, Android, dan iOS. Fitur ini diklaim mampu membantu pengguna membuat, mengingat, menyimpan, dan mengisi sandi otomatis di seluruh web.

Sebagai informasi, pada bulan Mei lalu, Google mengumumkan update pada fitur Password Manager berkemampuan memperingatkan pengguna secara otomatis saat terdeteksi salah satu sandi tersimpan di fitur tersebut telah disusupi akibat pelanggaran data oleh pihak ketiga.

Google membagikan tiga tips untuk membantu keluarga di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk menciptakan kebiasaan digital sehat, sehingga tidak jatuh dalam perangkat misinformasi dan tetap aman saat menjelajahi internet.

Untuk melindungi anak dari bahaya internet, Google juga menghadirkan fitur Safe Search bertugas membantu menyaring konten eksplisit di hasil penelusuran baik gambar, video, dan situs web.

Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur kendali orang tua di YouTube Kids, memungkinkan orang tua untuk hanya menampilkan video yang disetujui, atau memilih konten yang sesuai berdasarkan usia anak.

Tersedia juga fitur Family Link, memungkinkan orang tua untuk mengawasi waktu penggunaan
perangkat dan membatasi akses harian, mengelola Akun Google, serta memahami dengan lebih baik perilaku anak saat menjelajahi internet.

Upaya terbaru yang dihadirkan Google untuk melindungi anak dari bahaya internet adalah tab Kids atau Anak-Anak di Google Play. Tab ini dikhususkan Google untuk menampilkan aplikasi yang telah ditinjau oleh pengajar dan memiliki konten berkualitas tinggi dengan tanda Disetujui Pengajar.

Google juga mengimbau pengguna untuk membiasakan diri memeriksa fakta sehingga dapat membedakan misinformasi di internet, salah satunya dengan cara memeriksa ketepatan gambar yang digunakan dengan konteks.

Pengguna dapat menelusuri menggunakan gambar dengan mengklik kanan pada gambar atau foto dan pilih opsi Telusuri gambar ini di Google. Selain itu, pengguna juga disarankan untuk mencari di lebih banyak sumber dan liputan berita dengan menggunakan mode berita atau telusuri topik berita di news.google.com.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.