Google Stadia Resmi Tutup Usia, Cuma Hidup 3 Tahun

Google Stadia Resmi Tutup Usia, Cuma Hidup 3 Tahun

Tanggal 18 Januari 2023 lalu akan diingat sebagai salah satu momen kebiasaan buruk Google, yaitu menghentikan proyek yang mereka kembangan setelah berjalan beberapa tahun. Kali ini korbannya adalah Google Stadia.

Di bulan September tahun lalu, Vice President & General Manager Stadia yaitu Phil Harrison merilis pengumuman resmi bahwa Google Stadia akan menutup layanannya pada tanggal yang disebutkan di atas.

Google Stadia adalah platform cloud gaming, sebuah tren industri game yang juga digarap oleh beberapa nama besar. Cloud gaming memungkinkan game dimainkan dengan cara berlangganan seperti Netflix atau Spotify.

Perbedaannya adalah cloud gaming membuat gamer bisa memainkan game di perangkat apa saja, tidak perlu pusing dengan spesifikasinya. Hal ini dibantu teknologi yang membuat game berjalan di server milik Google. 

Proses streaming ini hanya membutuhkan internet kencang dan stabil serta kuota besar. Google Stadia diluncurkan tiga tahun lalu di beberapa negara, alasannya menyesuaikan dengan kemampuan kecepatan internet yang tersedia di lokasi tersebut.

Tidak heran apabila Indonesia sama sekali tidak dilirik mereka. Cloud gaming memang masih baru tapi nama seperti Nvidia, Microsoft Xbox, Amazon, hingga PlayStation berlomba membangun bisnis ini.

Saat itu Phil Harrison mengakui bahwa pertumbuhan bisnis Google Stadia tidak bagus padahal di sini sudah digunakan teknologi tinggi. Kesimpulannya Google merasa tidak diuntungkan dari layanan ini, makanya mereka memilih menutupnya.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.