Pandemi Jadi Peluang Pasar Tumbuhnya Pasar Laptop dan Tablet

Pandemi Jadi Peluang Pasar Tumbuhnya Pasar Laptop dan Tablet

Pandemi yang mengalihkan metode aktivitas seperti bekerja dan belajar, dari tatap muka langsung menjadi via online turut meningkatkan kebutuhan akan perangkat pendukung termasuk tablet dan laptop.

Nyatanya, pandemi mendorong industri tablet yang sempat mengalami penurunan minat konsumen kembali bergairah. Hal ini juga didukung oleh laporan dari sejumlah perusahaan analis pasar dunia.

Salah satu laporan menyebut bahwa pandemi memicu peningkatan unit terdistribusi pada kategori laptop, sebesar 26 persen pada tahun 2020 lalu. Selama tahun 2020 lalu, Canalys melaporkan bahwa sebanyak 235,1 juta unit laptop didistribusikan.

Selain itu, juga tercatat peningkatan dalam hal pendapatan pada tahun 2020, meningkat menjadi USD140,3 miliar (Rp1.968,4 triliun). Pendapatan ini meningkat sebesar USD4,6 miliar (Rp64,5 triliun) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tidak hanya laptop, tahun 2020 juga merupakan tahun yang baik bagi pasar tablet, yang mengalami peningkatan penjualan 13,6 persen. Sebanyak 164.1 juta tablet didistribusikan pada tahun 2020, meningkat dari 144,5 juta pada tahun 2019.

Hal ini selaras dengan upaya Samsung dalam menggadangkan tabletnya sebagai perangkat pendamping sempurna untuk kegiatan belajar dan bekerja dari rumah yang diterapkan selama pandemi, melalui seri Galaxy Tab A dan Tab S.

Sebagai informasi, Samsung mengunggulkan Galaxy Tab A series sebagai lini perangkat terbaik untuk aktivitas pembelajaran jarak jauh (PJJ), sedangkan Galaxy Tab S series digadang sebagai pendamping sempurna untuk aktivitas bekerja dari rumah (WFH).

Laporan analis menyebut bahwa Samsung menduduki peringkat kedua dengan mengapalkan sebanyak 10,1 juta Galaxy Tabs pada Q4. Secara global, Apple masih memimpin pasar dengan mengapalkan sebanyak 19 juta iPad pada Q4 dan total 53,2 juta selama tahun 2020.

Pandemi juga mendorong peningkatan kebutuhan terhadap data internet seluler. Karenanya sejumlah operator seluler menawarkan paket kuota data internet khusus untuk menunjang aktivitas WFH dan SFH yang banyak mengandalkan aplikasi konferensi video.

Selama pandemi, pemerintah memberikan subsidi internet hingga 50GB, yang dapat digunakan di berbagai jaringan operator seperti Telkomsel, XL, Indosat, Smartfren, hingga Tri. seluruh operator selular mendukung program pemerintah yang sangat baik ini. Harga yang operator selular terapkan untuk program pemerintah ini seragam yaitu Rp 1.000/GB.

Bantuan pemerintah di tengah pandemi menyebabkan peningkatan trafik, terutama untuk PJJ. Smartfren menyebut bahwa trafik layanan komunikasinya mengalami kenaikan 15 persen hingga 20 persen per daerah, terutama di daerah residensial.

Sementara itu, Tri menyebut subsidi pemerintah selama pandemi meningkatkan pendapatan perusahaan, meski hanya dengan porsi di bawah dua persen secara keseluruhan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.