Saran HID Global Guna Meningkatkan Keamanan Bisnis

Saran HID Global Guna Meningkatkan Keamanan Bisnis

HID Global resmi mengumumkan Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2023. Hasil yang diungkapkan adalah dengan mengumpulkan pendapat dari 2.700 mitra, end users, dan staf keamanan, serta TI. Mereka dikumpulkan dari berbagai industri dan perusahaan yang berbeda sehingga hasil penelitian bisa digeneralisasi.

Rocky Cho sebagai Head of Sales, Extended Access Technologies HID Asia Pasifik mengatakan bahwa mereka sangat senang untuk bisa memberikan wawasan kepada para pelaku bisnis atau para profesional bidang keamanan. 

Ia juga mengatakan bahwa hadirnya laporan ini terdapat sebuah pemetaan tren dinamika industri sehingga bisa membantu menyediakan pemahamanan yang lebih dalam akan kebutuhan pelanggan.

Selain itu. Dengan adanya laporan ini HID Global bisa membantu para pelaku bisnis dalam bidang keamanan, terkhusus negara Indonesia yang akan beradaptasi dan menggunakan kesempatan untuk selalu berinovasi.

Survei dari Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2023 mengungkapkan 5 hasil yang bisa disoroti para rekan bisnis, terkhusus pada bidang keamanan bisnis mereka. Poin-poin utama yang ada pada laporan tersebut diantaranya adalah:

Program berkelanjutan menjadi isu yang penting

Poin pertama ini menunjukkan bahwa end user semakin menuntut penyedia jasa untuk selalu bersikap transparan dalam hal operasional, sumber daya produk, dan pelaksanaan Research and Development (R&D).

Karena terdapat banyak permintaan untuk meningkatkan pelayanan dan lain-lain, maka para praktisi keamanan semakin banyak memanfaatkan teknologi cloud dan Internet of Things (IoT) agar selalu bisa mengoptimalkan proses dan mengurangi sumber daya mereka.

Tidak lupa, produk dan solusi baru akan selalu dikembangkan secara strategis untuk bisa mengatasi penggunaan energi yang berlebihan dan mampu untuk mengurangi limbah.

Banyak organisasi yang masih harus memahami identitas “as-a-service” (IDaaS)

Laporan tersebut memperlihatkan bahwa sebanyak 81% menawarkan kerja model hybrid. Contoh pada kasus ini adalah sebanyak 675 responden mengatakan bahwa multifactor authentication dan passwordless authentication adalah hal yang paling penting untuk melakukan adaptasi dalam melakukan remote work/kerja hybrid.

Sedangkan 48% lainnya, mengatakan bahwa harus mengacu pada pentingnya identitas yang bersifat digital.

Informasi PMB Pendaftaran Online Login Pendaftar
  Chat Kami via WhatsApp  

Digital ID dan Authentication adalah pendorong penerapan mobile access

Sebuah proses identifikasi dan otentikasi akan lebih umum jika dilakukan melalui perangkat selular (Smartphone). Selain itu, kini sudah marak orang yang menggunakan dompet digital sebagai alat transaksi (Apple, Google, dan Amazon) sebagai pendorong tren ini.

Berkembangnya teknologi juga membuat para pengguna selalu bergantung pada smartphone mereka masing-masing, contohnya para pengguna yang menggunakan smartphone akan mengakses fitur kunci, kartu identitas, menyimpan dokumen digital, dan juga mengaktifkan dompet digital sebagai alat transaksi. 

Hasil survei HID sendiri menunjukkan bahwa perusahaan properti akan selalu melampaui sektor industri vertikal dalam hal penggunaan identifikasi dan otentikasi secara seluler. Hal tersebut terjadi karena perusahaan yang bergerak pada properti komersial banyak yang memanfaatkan mobile access sebagai bagian dari penawaran produk.

Responden sudah merasakan manfaat dari contactless biometric

Hadirnya teknologi biometrik menjadi sebuah terobosan besar dari kontrol akses konvensional. Teknologi ini dinilai sebagai faktor otentikasi tambahan sehingga bisa membantu organisasi mencegah proses akses yang tidak sah atau tindakan penipuan.

Jadi, teknologi ini dinilai sangat efektif untuk meminimalisir tindakan kejahatan seperti perampokan digital terkait data maupun uang perusahaan dalam jumlah yang besar.

Optimis walau supply chain menjadi kekhawatiran utama

Laporan HID Global menunjukkan bahwa terdapat 74% responden mengatakan bahwa mereka sudah terkena dampak masalah supply chain pada 202 silam.

Namun, kabar baiknya adalah lebih dari 50% responden merasa optimis bahwa kondisi seperti ini akan segera berubah menjadi lebih baik. Jika melihat usaha dengan karyawan kurang dari 1.000 mereka menunjukkan bahwa hal ini menjadi salah satu kekhawatiran utama.

Laporan ini akan sangat bermanfaat untuk para pelaku profesional karena mereka akan lebih memahami bidang keamanan untuk menjaga semua data atau dokumen yang penting dan juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan yang ada pada 2023 ini.

Hadirnya laporan ini juga akan membantu mereka untuk memberikan solusi digital dan fisik yang bisa diandalkan agar membantu mereka dalam menjalankan bisnis mereka.