Kominfo Dorong Digitalisasi Ekonomi Kreatif

Kominfo Dorong Digitalisasi Ekonomi Kreatif

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendorong digitalisasi ekonomi kreatif. Hal itu dinilai penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. 

Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Ayo Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Era Digital’ yang digelar Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Pesisir Selatan Wildan mengatakan, jati diri ruang budaya digital tidak berbeda dengan budaya non digital.

Menurutnya, digitalisasi budaya memungkinkan untuk mendokumentasikan kekayaan budaya serta dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas. 

“70% konsumen pariwisata Indonesia melakukan search and share melalui media digital dan media digital empat kali lebih efektif dibandingkan konvensional. Ini menjadi peluang besar dalam mempromosikan pariwisata melalui konten kreatif,” kata Wildan.

Founder dan COO PT Balla Cerdas Teknologi Arsan Kumala Jaya mengatakan, World Trade Organization (WTO) memprediksi pariwisata akan menjadi aktivitas sosial terpenting pada 2030. Sektor pariwisata menyumbang pendapatan sebanyak 5% secara global.

“Tingkatkan pengetahuan literasi digital dan pemahaman bisnis pariwisata di era digitalisasi 4.0 dengan kecakapan bermedia digital. Karena suka tidak suka, mau tidak mau, era digitalisasi ini akan terakselerasi dengan cepat,” kata Arsan.

Manajer Program Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Yogyakarta Misbachul Munir mengatakan, digitalisasi pariwisata menjadi upaya strategis dalam mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi.

Misbachul menyebut peran sosial media dan perangkat aplikasi lainnya menjadi portal informasi, layanan fasilitas, dan promosi destinasi wisata.  

“Membangun kemitraan dengan penyedia layanan pariwisata, salah satunya adalah hospitality karena bisnis pariwisata adalah layanan, artinya jangan sekalipun kita mengecewakan pengunjung. Contohnya pengunjung Malioboro membeli ayam Rp100 ribu. Hal ini viral dan hancurlah bisnis kuliner tersebut,” katanya. 

Hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kemenkominfo diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.