Kominfo Tekankan Pentingnya Edukasi Literasi Digital untuk Masyarakat

Kominfo Tekankan Pentingnya Edukasi Literasi Digital untuk Masyarakat

Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkominfo) menekankan pentingnya edukasi literasi digital untuk masyarakat. Masyarakat harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang awalnya serba konvensional menjadi serba digital.

Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Jangan Asal Berkomentar, Kikis Ujaran Kebencian’ yang diselenggarakan Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, September 2022 lalu.

Pengasuh Pesantren Mahakarya Anak Bangsa Miftahol Anwar mengatakan, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak aktivitas yang dijalankan secara daring, mulai dari bermain game hingga sekolah.

“Kita jangan hanya menjadi penonton di platform digital, tetapi harus menjadi pemain dan pelaku juga. Kita bisa bergabung dengan grup-grup organisasi, kegiatan pelajar secara gratis. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memiliki ilmu secara digital,” katanya.

Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Bastian Jabir Pattara mengatakan, pentingnya edukasi digital karena dunia digital bisa menjadi ancaman, seperti phising (pengelabuan) dan scam.

“Salah satunya impersonasi, yakni membuat akun media sosial mengatasnamakan diri kita lalu mereka menggunakannya untuk menipu orang lain,” ujarnya.

Untuk menghindari hal tersebut, Bastian memaparkan tips aman bermedia digital, antara lain dengan memastikan akun media sosial menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan two-factor authentication serta selalu waspada tautan yang tidak dikenal.

“Hati-hati komentar di media sosial agar tidak menyakiti perasaan orang lain, tidak dilaporkan ke pihak berwajib karena melanggar pasal dalam UU ITE. Tidak menimbulkan rasa dendam yang bisa berujung tindakan kriminal, tidak memberitahu kepada banyak orang mengenai sisi buruk dari diri kita yang sebenarnya, serta tidak meninggalkan jejak digital yang buruk,” ujarnya.

Ketua Program Studi S1 PR Universitas Kristen Satya Wacana Rini Darmastuti menjelaskan, ujaran kebencian dapat menyebabkan dampak seperti tekanan sosial, stres, trauma, bunuh diri, takut dalam lingkungan sosial, serta mengisolasikan diri.

“Kita harus setop ujaran kebencian. Karena ujaran kebencian itu dapat membawa banyak korban yaitu tertekan luar biasa,” ujar Rini.

Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.