Tips Telegram Terlindung dari Penipuan Phishing dan Sniffing

Tips Telegram Terlindung dari Penipuan Phishing dan Sniffing

Pandemi yang mengalihkan sebagian besar kegiatan ke ranah online, hal ini mendorong pertumbuhan pesat dalam industri teknologi. Namun, hal ini kian meningkatkan risiko terkait ancaman kejahatan siber, yang turut menjadi tantangan digital.

Sebagian besar kejahatan siber hadir dalam bentuk phishing dan sniffing, yaitu pengintaian pengguna internet yang lalai dalam menjaga keamanan aktivitas mereka. Namun, isu ini belum cukup tertangani dengan baik di Indonesia.

Sebab salah satu penelitian menunjukan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan indeks keamanan siber terburuk di dunia, dengan kasus viral yang belum lama terjadi yaitu pelaku menggunakan metode sniffing dengan cara mengirim pesan kepada korban dan berpura-pura menjadi kurir paket.

Pelaku mengirimkan file yang diklaim menunjukan detail pengiriman paket, namun sebenarnya merupakan file software yang mengumpulkan data perbankan korban dan mengirimkannya kepada pelaku.

Menyadari hal ini, Telegram berbagi sejumlah tips untuk membantu pengguna mengurangi risiko terkena ancaman kejahatan siber, terdiri dari:

1. Mengaktifkan Two Factor Authentication (2FA)
Two Factor Authentication dapat dilakukan dengan membuka menu Pengaturan, kemudian Privasi dan Keamanan, dan klik Verifikasi Dua Langkah di bawah bagian Keamanan. Selanjutnya, pilih Atur Kata Sandi dan buat kata sandi di layar selanjutnya.

2. Menggunakan Browser Versi Terbaru
Saat menggunakan Telegram Web, pastikan kamu sudah menggunakan peramban versi terbaru. Sebab pada umumnya, peramban telah dilengkapi dengan fitur anti-phishing bawaan guna memastikan keamanan setiap pengguna.

3. Verifikasi Keamanan Situs Web yang Dikunjungi, serta Email dan Obrolan yang Diterima
Kejahatan phishing dan sniffing umumnya dilakukan melalui web, email, atau chat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa situs web yang kamu buka telah menggunakan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL), yang berarti semua komunikasi dan data kamu dienkripsi dari browser ke server situs web yang sedang kamu buka.

Untuk mengetahui apakah situs web tersebut menggunakan SSL, periksa apakah ada simbol gembok di address bar dan apakah URL dimulai dengan Hypertext Transfer Protocol Secure (https). Selain itu, selalu verifikasi email dan chat yang kamu terima dengan mengecek contact person atau mencari alamat email resmi perusahaan.

Hanya klik tautan atau unduh file yang telah dikirim oleh kontak yang terverifikasi atau terpercaya dan jangan mengunduh aplikasi atau perangkat lunak yang tidak terbukti keamanannya.

4. Jangan Pernah Memberikan Informasi Pribadi ke Situs Tidak Terpercaya
Kamu tidak dianjurkan memberikan informasi apapun, termasuk data pribadi dan keuangan secara sukarela, kecuali kamu 100 persen mempercayai situs yang sedang kamu buka tersebut.

5. Gunakan Kata Sandi Berbeda untuk Semua Akun
Untuk meningkatkan keamanan data, pastikan kamu menggunakan kata sandi yang berbeda untuk akun yang berbeda. Jika kamu menggunakan kata sandi yang sama, semua akun berisiko untuk disusupi jika suatu saat upaya phishing berhasil mencuri kata sandi.

Telegram turut membuktikan komitmennya dalam menjaga keamanan pengguna platform karyanya dengan menghadirkan sejumlah fitur, termasuk fitur Secret Chat. Fitur ini didukung enkripsi end-to-end, ditujukan untuk memastikan isi chat tidak dapat diakses siapapun.

Selain itu, Telegram juga menyediakan fitur untuk menghapus pesan dari semua orang tanpa jejak, memasang auto-delete timers pada semua chat, hingga membuat akun tanpa kartu SIM. Telegram juga meluncurkan mode Agresif Anti-Spam baru yang dapat diaktifkan pada grup dengan lebih dari 200 anggota.

Mode ini dapat secara otomatis menghapus potensi spam dan konten mencurigakan serta meminimalkan risiko terjaring phishing. Telegram menyebut mode ini juga memungkinkan admin grup melaporkan kesalahan penandaan (false positive) apapun.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.