Tranformasi dan Inovasi Digital di Tengah Pandemi Tetap Berjalan

Institut Teknologi Bandung melalui pT LAPI ITB, 8 Oktober 2020 lalu menggelar webinar bertemakan “Indonesia Digital Strategies During and Post COVID-19 – Ensuring Quality of Experience to Accelerate Digital Innovation and Transformation”.

Di sini dibahas bagaimana teknologi TIK serta inovasi dan transformasi digital harus tetap berjalan selama pandemi karena semakin dibutuhkan sebagai tumpuan dalam beradaptasi dengan kondisi saat ini.

Pada masing-masing keynote di sampaikan gagasna yang sama dari berbagai pembicara bahwa diperlukan sinergi dari semua stakeholder dalam hal percepatan transformasi digital yang akan mendukung setiap lini kehidupan masyarakat.

Head of ITU (International Telecommunication) Area Representative for Southeast Asia and other Member States in Asia and the Pacific Syed, Ismail Shah memberikan rekomendasi best practice di sektor TIK yang telah dilakukan negara atau administrasi anggota ITU dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Ismail menjelaskan individu/masyarakat, sektor bisnis/korporasi, operator telekomunikasi, pemerintahan, dan sektor teknologi memiliki peran penting masing-masing.

Direktur Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Rachmat Mardiatna mewakili Kementerian PPN / Bappenas menyoroti intervensi pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di bidang strategis, khususnya di lingkup pedesaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Mengenai kualitas layanan TIK, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli yang mewakili Kementerian Komunikasi dan Informatika menekankan bahwa kualitas perlu memerhatikan daya beli masyarakat.

Ramli memberikan contoh kasus perdagangan online di Indonesia yang melonjak hingga sekitar 400 persen selama pandemi. Fenomena tersebut hanya dimungkinkan jika masyarakat mampu membeli paket data Internet untuk ponsel mereka.

Kominfo juga telah mengambil sejumlah langkah yang akan mendukung layanan TIK untuk mendukung transformasi digital selama pandemi dan paska pandemi.

Di tahun 2023 mendatang Kominfo telah menargetkan semua daerah di Indonesia terhubung infrastruktur telekomunikasi dengan adanya minimal satu BTS per desa. Salah satu langkah Kominfo yang baru-baru saja diperjuangkan adalah migrasi siaran TV analog menuju TV digital yang ditargetkan selesai dua tahun mendatang.

Hadir pula pada acara ini pelaku industri telekomunikasi yang diwakili oleh Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), serta perusahan penyedia analisis data jaringan Opensignal.

Ketua Umum ATSI Ririek Adriansyah, Ketua Umum APJII Jamalul Izza dan CEO Opensignal Brendan Gill menyampaikan fakta yang serupa mengenai kondisi jaringan telekomunikasi selama pandemi. Peningkatan trafik telekomunikasi terpantau meningkat tajam, namun para pelaku industri seluler dan fixed-broadband masih dapat memitigasi keadaan tersebut


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.