Youtube Kembangkan Pesaing TikTok

Youtube Kembangkan Pesaing TikTok

YouTube dilaporkan tengah mengembangkan pesaing TikTok bertajuk Shorts. Shorts akan memungkinkan pengguna untuk mengunggah video berdurasi singkat ke halaman feed aplikasi mobile, serupa TikTok.

Shorts juga memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan musik berlisensi yang tersedia pada katalog YouTube Music, sehingga dapat digunakan dalam video. Sebagai informasi, TikTok memungkinkan pengguna untuk memilih audio, musik dan lainnya, dalam menciptakan video.

Sementara itu menurut The Information, alasan YouTube ingin menghadirkan pesaing TikTok karena aplikasi ini mengalami pertumbuhan sebesar lebih dari 125 persen selama dua tahun terakhir, berdasarkan laporan bulan Januari dari App Annie.

TikTok kini memiliki sekitar 842 juta pengguna yang mengunduh aplikasi ini untuk pertama kalinya dan menjadi budaya baru di kalangan masyarakat. YouTube juga menghadirkan versi karyanya dari Instagram Stories ke platform miliknya.

Mengingat basis penggunanya yang besar, yaitu lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan, dan kesepakatan lisensi musik mendalam, membangun TikTok versinya bukanlah hal yang mengejutkan. Facebook juga mengembangkan TikTok versinya bernama Lasso, yang tengah diuji di sejumlah pasar seperti Brazil.

Sebelumnya, YouTube Music menggulirkan satu dari sejumlah fitur yang paling banyak diminta pengguna, yaitu kemampuan untuk mengunggah musik. Seluruh pengguna kini dapat mengunggah lagu dan album mereka, dan mendengarkannya saat dalam perjalanan.

Google menawarkan pengguna YouTube Music dua cara untuk mengunggah musik dari komputer, yaitu dengan melakukan gestur drag file dari permukaan apapun ke music.youtube.com atau mengunjungi music.youtube.com dan klik gambar profil pengguna, lalu unggah musik.

Sementara itu, YouTube dilaporkan melakukan demonetisasi terhadap video terkait penyebaran virus korona atau COVID-19. Sebab, YouTube menilai bahwa penyebaran virus korona kini telah masuk ke dalam kategori topik sensitif.

Panduan iklan YouTube menyatakan bahwa topik sensitif, umumnya terkait dengan insiden yang tengah terjadi saat ini, melibatkan kehilangan nyawa, atau hasil dari serangan berbahaya yang tidak direncanakan, normalnya tidak sesuai untuk periklanan.

Video tersebut, lanjut panduan iklan YouTube, diizinkan untuk berada di platform, namun tidak berhak untuk menghasilkan uang dari layanan iklan terintegrasi milik YouTube.


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.