Amerika Serikat Dianggap Konyol Karena Akui Jerusalem Ibu Kota Israel

Amerika Serikat Dianggap Konyol Karena Akui Jerusalem Ibu Kota Israel

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menilai langkah sepihak Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel merupakan bentuk dukungan terhadap penjajahan. Dengan demikian, kebijakan tersebut wajib dilawan.

“Pernyataan itu sama saja bentuk dukungan terhadap penjajahan dan penindasan rakyat Palestina. Melukai 1,7 miliar umat Islam dan umat-umat lain yang cinta perdamaian dunia,” kata Jazuli dilansir Kantor Berita Antara.

Dia pun mengecam pengakuan sepihak Amerika Serikat tersebut. Menurutnya, pernyataan tersebut provokatif dan mengancam perdamaian kawasan Timur Tengah.

Lebih jauh, Jazuli menyebut bahwa kebijakan Donald Trump tersebut merupakan sebuah blunder politik.

Informasi PMB Pendaftaran Online Login Pendaftar
  Chat Kami via WhatsApp  

“Apa motif dan tujuannya? Pemerintah Amerika dan Kedutaannya di Jakarta harus menjelaskan. Ini sensitif bagi bangsa Indonesia bahkan dunia,” kata dia.

Sejalan dengan amanat pembukaan UUD 1945, Indonesia menentang penjajahan di atas dunia. Termasuk penjajahan Israel atas Palestina. Oleh karena itu, Indonesia dinilai memiliki posisi diplomasi yang jelas dan tegas dalam masalah ini.

“Fraksi PKS mendukung penuh protes keras Pemerintah RI atas pengakuan sepihak Jerusalem sebagai ibu kota Israel atas amanat konstitusi. Solidaritas sebagai negara muslim terbesar dunia dan atas dasar kecintaan pada perdamaian dunia dan antipenjajahan,” kata dia.

Jazuli menyebut, sudah banyak kajian dan putusan tegas yang mengungkap bahwa Israel tidak memiliki hak atas Jerusalem. Bahkan Badan PBB untuk pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) telah mengeluarkan resolusi. Intinya mengecam penggalian arkeologi oleh Israel di Jerusalem dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

“Karena itu, apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat sama saja mengabaikan dan melanggar resolusi badan-badan dunia. Juga mengabaikan upaya perdayaian dan penghormatan atas hak asasi manusia


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.