Bandara Kertajati Bakal Kurangi Kepadatan Soekarno-Hatta
Bandara Kertajati diharapkan dapat mengatasi lonjakan penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta saat masa liburan. Untuk pengembangan bandara ditandatangani kesepakatan kerja sama investasi dan operasi Bandara Kertajati, Jawa Barat di kantor Menko Kemaritiman pada Selasa 12 September 2017.
Presiden Joko Widodo sudah dua kali menengok perkembangan Bandara Kertajati selama pemerintahannya. Presiden Jokowi menginstruksikan untuk percepatan penyelesaian bandara Kertajati.
“Semula bandara kertajati ini secara konsep keberadaannya menjadi silang pendapat antara perencana kota, Pemda Jabar dan Pemerintah Pusat,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2017).
Agus menambahkan, lantaran dengan jarak sejauh 200 km dari Bandara Soekarno Hatta kemungkinan kecil pengguna bandara Soetta yang selama ini beraktivitas pergi dan datang melalui Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten akan dengan sukarela bersedia terbagi ke arah timur yaitu ke Kertajati, Jawa Barat yang menjadi lokasi bandara ini.
Dengan ada bandara ini, menurut Agus, untuk penduduk di timur Jakarta tidak perlu lavi menerobos kemacetan Jakarta bila ingin ke bandara. Selain itu, tidak perlu berdesakan di Bandara Soekarno Hatta saat musim liburan.
Hal utama yang bisa dimanfaatkan adalah bandara ini dapat menampung pesawat jet berbadan lebar sehingga embarkasi haji Jawa Barat bisa ditampung di sini tidak perlu harus ke Halim maupun Cengkareng. Bandara Internasional Kertajati ini akan mulai beroperasi pada pertengahan tahun depan 2018.
“Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka ini setelah beroperasi akan dapat mengurangi kepadatan arus penumpang di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng yang saat ini aktivitasnya luar biasa sibuknya,” tegas Agus.
Demi memberikan kemudahan para jamaah haji provinsi Jawa Barat ini, Agus menjelaskan, Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada kementerian Perhubungan untuk memperpanjang runway Bandara Kertajati dari 2.500 meter yang telah dirampungkan pada 2017 menjadi 3.000 x 60 meter pada tahun berikutnya.
Dengan dimensi runway tersebut, pesawat penumpang terbesar di dunia Airbus A 380 saja akan bisa mendarat di Kertajati. Pesawat dua lantai ini bisa menampung 850 penumpang.
“Untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang, luas terminal Kertajati didesain 96 ribu meter persegi sehingga sanggup menampung sampai 10 juta orang per tahun. Maka Bandara Kertajati sanggup menekan kepadatan Bandara Soekarno Hatta dan memberikan kemudahan dalam ibadah Haji dan Umroh bagi masyarakat luas Jawa Barat,” ujar Agus.
Untuk diketahui, Bandara Kertajati pada tahap awal akan melayani 14 rute, yakni 10 rute domestik dan 4 rute internasional pada tahap pertama pengoperasiannya. Rute internasional tersebut akan melayani Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Sumber : Liputan6